Minggu, 31 Oktober 2010

PERSIPURA:UNBEATABLE

Jayapura - Persipura semakin memastikan diri sebagai satu-satunya TIM yang tak terkalahkan pada ajang ISL 2010 - 2011, setelah mempermalukan Deltras Siduarjo di Stadion Mandala - Jayapura.
Ian Kabes,dkk bermain tanpa dua bersaudara Boas Sallosa dan Ortisan Sallosa yang tidak dapat bermain akibat akumulasi kartu kuning.
Saat babak pertama baru dimulai, Persipura sudah melakukan presure ke gawang Januar Tri Fernanda. Namun Persipura selalu menemukan jalan buntu. Hal yang sama juga terjadi dari kubu Deltras Siduarjo, serangan mereka sering dimatikan oleh lini belakang Persipura.
Skor papan tidak berubah hingga turun minum babak pertama.
Keadaan semakin memanas setelah babak kedua dimulai, saat Rahmat Rivai digantikan oleh Lukas Mandowen terlihat dengan jelas permainan semakin memanas. Tuan rumah Persipura tidak memberikan kepada tim tamu untuk melakukan serangan. Beberapa kali aksi pemain bertubuh pendek dan kekar Lukas Mandowen sempat membuat kiper Januar Tri Fernanda terancam.
Hingga menit ke-80, permainan cantik dan kerja sama yang tersusun sempurna antara Ian Kabes dan Titus Bonay yang menggantikan Richardo Salampessy membuat kiper Deltras kebingungan, yang kemudian di selesaikan oleh Stevie Bonsapia dengan tendangan kerasnya. Alhasil kedudukan 1-0 untuk tuan rumah.
Serasa diatas angin, dan ditambah dengan sorak-sorai para Persipura Mania, membuat Persipura terus melakukan gempuran ke daerah tim tamu Deltras Siduarjo.
Usaha mereka pun membuahkan hasil, setelah menit ke 85 lewat tendangan bebas yang di eksekusi oleh Zah Rahan Krangar, Bio Paulin mengambil kesempatan baik tersebut dengan menyundul si kulit bundar itu ke dalam jaring kiper Januar Tri Fernanda. Skor berubah 2-0 untuk tuan rumah. Skor itu bertahan hingga Wasit meniup pluit pertanda pertandingan telah selesai.
Dengan kemenangan itu, Persipura telah membuktikan diri sebagai Tima Kuat yang tak terkalahkan. Ian Kabes-dkk, membuktikan bahwa Persipura bukan hanya Boas saja. Dan dengan kemenangan sore ini, Persipura semakin tak terkejar oleh Persija dan PSM rival mereka, Persipura sudah mengantongi 19 Point.(SP)

Baca Selanjutnya »

Evaluasi OTSUS Harus Libatkan Masyarakat

Jayapura - Rencana DPR Papua untuk mengevaluasi pelaksanaan Otonomi Khusus (OTSUS) bersama Pemprov Papua dan pemerintah pusat, mendapat respon dari kalangan mahasiswa. Salah satunya diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Cenderawasih (Uncen) yang meminta agar evaluasi tersebut melibatkan semua masyarakat.
Menurut Ketua BEM FH Uncen, Thomas CH. Syufi, evaluasi tersebut juga harus melibatkan rakyat Papua, sehingga pemerintah pusat bisa mendengar secara langsung mengenai peneilaian dan tanggapan masyrakat terhadap implementasi Otsus di Papua. Thomas mengaku kalangan mahasiswa khususnya BEM FH Uncen agak khawatir apabila evaluasi tersebut hanya melibatkan DPRP dan Pemprov Papua.
"Kita ketahui bersama bahwa OTSUS diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat Papua karena ada perjuangan yang panjang dari masyarakat Papua yang meminta merdeka. Jadi OTSUS diberikan kepada masyarakat Papua, bukan kepada Pemprov yang notabene representatif pemeintah pusat di daerah," tegas Thomas didampingi sejumlah badan pengurus BEM FH Uncen dalam jumpa pers di Sekretariat BEM Uncen, Jumat (29/10).
Terkait hal itu, untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan OTSUS, maka perlu ada perwakilan masyarakat Papua dalam kegiatan tersebut. Hal ini menurut Thomas sangat penting agar pemerintah pusat bisa mendengarkan secara langsung tanggapan masyarakat di Papua. Bahkan menurutnya penilaian terhadap berhasil tidaknya pelaksanaan Otsus juga bukan oleh negara lain seperti Amerika Serikat, tetapi masyarakat Papua yang merasakan langsung hal itu. (ben/nat/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Papua Mendapat Perhatian Khusus Arifin Panigoro

Jayapura - Kendati wakil Papua tak terdaftar dalam 20 peserta yang ambil bagian dalam Liga Primer Indonesia (LPI) pada kompetisi perdana, namun sambutan hangat ditujukan oleh penggagas LPI sendiri, Arfigin Panigoro terhadap dua orang perwakilan Papua, Benny Jensenem dan Nico Dimo yang menghadiri rapat dan pendeklarasian LPI di semarang 23-24 Oktober lalu. Menurut Benny yang juga Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) Arifin memberikan kesempatan khusus bagi Papua dan Aceh untuk terlibat.
"Pada undangan pertama perwakilan Persipura ada yang ikut kesana tetapi pada undangan kedua ternyata tak hadir pada undangan kedua ternyata tak hadir kemudian dilakukan komunikasi dan tak ada jawaban sehingga diputuskan bahwa Persipura belum siap dan dicoret," bilang Benny didampingi Nico Dimo kepada wartawan di Hotel Dafonsoro, Jayapura beberapa waktu lalu. Namun dengan kehadiran keuda mantan pemain Persipura ini Arifin melihat ada keinginan dan keseriusan yang ditunjukkan Papua.
"Kami dibawa ke dalam ruang terpisah dan disitu cuma kami bertiga yang berdiskusi dengan ak Arifin menyampaikan bahwa Papua merupakan barometer sepakbola Indonesia dan terasa tak nasionalis jika Papua tak ambil bagian sehingga kami diberi kesempatan khusus sama dengan Aceh," bilang Nico Dimo.
Yach menurutnya Papua untuk kompetisi perdana 10 Januari mendatang memang tak ikut serta namun pada kompetisi berikutnya kami diijinkan ambil bagian. "Pak Arifin memberi ruang seluas-luasnya untuk Papua dan kami diminta melakukan satu kompetisi lokal baik dengan sistim home turnamen atau home away yang diikuti tim-tim lokal namun semuanya di backup oleh LPI," sambung Nico.
Lebih detail dijelaskan Benny bahwa komptisi lokal ini rencannya akan digulirkan sekitar bukan Maret hingga pertengahan April dan nantinya akan dicari satu tim utuh untuk masuk dalam Papua Kontiki United. "Kami juga diajari oleh perwakilan FIFA bagaimana membentuk tim yang benar-benar profesioanl baik dari managemen maupun pembinaannya," sambung Benny.
Keikutan Papua Kontiki United adalah bermmula dari rencana induk grand design pesepakbolaan yang disusun APMM yaitu pengembangan sepakbola Papua menuju prestasi dunia tahun 2020 yang dimulai dengan pembinaan usia dini. "Hadirnya LPI melengkapi seluruh program AMPP karena dengan keikutsertaan kami maka kami bisa ikut mendorong prestasi sepakbola di Papua," jelasnya (ade/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Danau Sentani Akan Dijadikan Model DAS

Danau Sentani akan dijadikan sebagai model pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu dengan luas sebesar 77.682 hektar. DAS Sentani dianggap penting, karena posisinya yang strategis terletak dalam lintas wilayah adminitrasi Kabupaten Jayapura 49%, Kota Jayapura 44% dan sebagian kecil masuk dalam wilayah Kabupaten Keerom 7%. Penegasan ini sebagaimana dikemukakan Ketua Forum DAS Papua Frans E.
Wospakrik kepada pers, Kamis (14/10) di Swiss belhotel Jayapura disela–sela acara Lokakarya tentang Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan DAS terpadu di Propinsi Papua dan Menginisiasi Pengelolaan DAS Sentani sebagai model Pengelolaan DAS Terpadu.
Ia mengatakan kawasan cagar alam Cyclops terletak di hulu DAS Sentani, sehingga berperan sebagai pengatur tata air dan sumber penyedia air bersih bagi masyarakat kabupaten dan Kota Jayapura. Selain itu, dapat mengatur iklim mikro, penyedia  pasokan oksigen (O2) diudara, mengurangi emisi karbondioksida (co2).
Dengan kedudukan DAS Sentani yang terletak di pusat pengembangan pembangunan kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, maka wilayah ini juga sering mengalami tekanan karena desakan kebutuhan pengembangan pembangunan dari kebijakan berbagai sektor, baik melalui program pemerintah kabupaten dan kota Jayapura serta provinsi. Disamping itu, tekanan juga muncul dari adanya pemanfaatan lahan oleh masyarakat adat setempat, aktivitas perambahan hutan serta pengambilan kayu dan perladangan, penambangan galian C (kerikil, batu dan pasir),
penambangan emas rakyat maupun pengembangan pembangunan pemukiman.
Berdasarkan hasil analisis GIS Balai Pengelolaan DAS Mamberamo, bahwa rata–rata erosi yang terjadi di DAS Sentani sebesar 48.8 ton/ha/tahun. Jumlah ini telah melewati ambang batas toleransi yang diperkenankan yakni 12,5 ton/ha/tahun (PP No.150 tahun 2000). Kondisi ini disebabkan sifat tanah yang peka terhadap erosi, curah hujan yang tinggi dan topografi yang terjal, sehingga terjadi sedimentasi menyebabkan alur sungai menjadi dangkal dan mengurangi daya tampung sungai serta pada akhirnya material yang terbawa air bermuara ke Danau Sentani.
Hal penting lain yang perlu menjadi catatan, kata dia, berdasarkan analisa citra dari data 5 tahun terakhir, rata–rata laju kerusakan penutupan hutan pertahun di DAS Sentani seluas 195,4 ha (0,74%) dari lahan kritis seluas 26.584 ha di Propinsi Papua. Kerusakan DAS Sentani ini berdampak pada penurunan debit air (48 – 60%) pada beberapa sungai yang dijadikan sebagai intake air minum oleh PDAM Jayapura  pada musim kemarau. “Maka itu, hal ini perlu menjadi perhatian agar DAS Sentani bisa berperan positif sebagai pengatur tata air dan sumber penyedia air bersih bagi kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Sementara itu, kegiatan Lokakarya tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Ir Marthen Kayoi serta dihadiri Wakil Ketua Forum DAS Nasional Prof Naek Sinukaban, serta Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri Muh Balbae.
Baca Selanjutnya »

Jumat, 29 Oktober 2010

SELEKSI CPNS DIBUKA NOVEMBER

Jakarta – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di seluruh provinsi, kabupaten/kota akan dibuka serentak NOVEMBER mendatang. Untuk seluruh tahapan seleksi, jadwalnya mulai akhir November hingga Desember.
“Memang agak mundur dari jadwal Oktober yang kita targetkan. Karena saat ini belum semua daerah yang telah ditetapkan rincian jabatan formasinya,” kata Deputi SDM bidang Aparatur Kementrian PAN&RB Ramli Naibaho yang ditemui di kantornya, Rabu (27/10).
Selain masih menggodok rincian jabatan formasi CPNS, Kementrian PAN&RB juga tengah menunggu hasil evaluasi tim verifikasi dan validasi. Pasalnya, tenaga honorer ikut masuk dalam rincian formasi CPNS di daerah-daerah.
“Jadi kalau daerah A, kuotanya 500 orang, itu sudah masuk jatah pelamar umum dan honorer. Nah, kita saat ini sedang menunggu hasil kajian tersebut, meskipun kita sudah punya ancar-ancar jatah honorer maksimal 40 persen,” tuturnya.
Dia menghimbau agar daerah-daerah yang telah mengajukan rincian jabatannya harus tegas dan tidak bimbang. Sebab jika pemda terus dalam kembimbangan, maka seleksi CPNS juga terus tertunda.
“Kalau sudah yakin dengan rinciannya sebenannya langsung bisa dibuka seleksinya. Hanya pemda banya yang ragu-ragu, makanya terus diperbaiki. Akibatnya jadwal seleksi CPNS tertunda lagi,” tandasnya (esy/jpnn/cepos)
Baca Selanjutnya »

EVALUASI OTSUS HARUS LIBATKAN PEMERINTAH PUSAT

Jayapura – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Drs.John Ibo, MM, mengatakan Otonomi Khusus (OTSUS) Papua harus dilakukan evaluasi, sehingga dengan evaluasi ini, akan lihat nanti mana yang sudah berjalan dengan baik dan mana yang belum. Kalau belum, mengapa? Siapa yang menyebabkan program itu tidak berjalan dengan baik, dengan demikian bisa dimintakan pertanggungjawaban secara kelas kepada pihak eksekutif.
Evaluasi tersebut, menurut John Ino, juga diperlukan kehadiran Pemerintah Pusat di Papua. Jadi, bukan Pemerintah Provinsi Papua saja yang melakukan evaluasi, tapi Pemerintah Pusat juga harus diundang hadir di Jayapura, kita bersama-sama melakukan evaluasi. Karena otsus yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua secara efektif.
“Saya harap dalam evaluasi dana OTSUS Papua harus Pemerintah Pusat diundang, sehingga mereka juga tahu secara lengkap hasil dari evaluasi itu untuk memastikan bahwa langkah-langkah ke depan pada tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah lebih efektif lagi untuk mengatasi masalah dan memajukan kesejahteraan saudara-saudara kita di Papua,” ucapnya kepada pers di Ruang Press Room DPR Papua, belum lama ini.
John Ibo kembali mengatakan, OTSUS Papua harus segera dilakukan evaluasi, sehingga anggapan masyrakat bahwa OTSUS gagal itu bisa terjawab. Ya, selama ini orang bilang otsus gagal, dan saling complain dengan Pemerintah bahwa OTSUS telah berhasil itu yang harus kita sama-sama duduk cari solusinya, dimana yang gagal dan berhasil,” katanya.
Masih menurutnya, program RESPEK yang sudah berjalan tiga tahun ini, dapat membawa perubahan pola pikir bagi masyarakat, ada kegiatan pembangunan yang melibatkan masyarakat membuat mereka merasa diperhatikan. Hanya saja, RESPEK ini belum seutuhnya dikatakan berhasil.
Untuk itu, Gubernur dan SKPD-nya benar-benar bekerja dengan baik. Jika rakyat memanfaatkan dana Respek yang ada dengan baik sesuai dengan aturan yang ada, tentu akan membawa dampak yang positif bagi perbaikan kehidupan rakyat. Melalui dana respek diharapkan akan terjadi perubahan dalam diri rakyat sebab tujuan respek adalah rakyat. Katanya .(lambert/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Gubernur : Sekolah Bisa Buat Standar Mutu Pendidikan Sendiri

Jayapura – Gubernur Papua, Barnabas Suebu, SH, mengatakan, sekolah di seluruh kabupaten/kota bisa membuat standar penilaian pendidikan sendiri. “Kalau perlu sekolah bisa mengatur standar penilaian sendiri, sehingga ada pemerataan dan mutu pendidikan di Papua bisa diukur,” kata Gubernur pada penutupan Menambang SDM Papua, belum lama ini.
Menurut Gubernur, penetapan standar mutu pendidikan yang berlaku di tiap daerah atau sekolah penting dilakukan untuk peningkatan mutu secara bersama-sama di seluruh daerah.
Ia mengatakan, bila tidak ditetapkan standar pendidikan secara bersama-sama maka akan terjadi kepincangan dari daerah-daerah. “Karena itu, tugas dari Dinas Pendidikan bersama kepada dinasnya di Kabupaten/kota untuk memberikan standar-standar pendidikan di sekolah, agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu tinggi di daerah-daerah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan anak-anak di seluruh kampung di Papua punya hak yang sama untuk mendapat pendidikan. Jadi, harus didukung dengan ketersediaan guru dan fasilitas yang memadai. Agar, anak-anak Papua mendapat pendidikan yang layak.
Oleh karena itu, Pemerintah tambahanya telah mencanangkan program pendidikan jarak jauh untuk mengatasi keterbelakangan pendidikan di Papua. Program ini harus dilaksanakan kondisi daerah terpencil yang membuat akses pendidikan menjadi sulit.
“Pendidikan jarak jauh merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah Papua untuk memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak di daerah-daerah terpencil melalui program boarding school, diduking dengan sarana parabola, radio, VCD, dan satelit sehingga anak-anak bisa belajar jarak jauh,” kata Gubernur.
Untuk mengubah mutu pendidikan di Papua, kualitas pendidikan Papua harus dibenahi. “Harus ada transformasi menuju kearah perubahan yang benar, dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan menjadi sejahtera,” tegasnya.
Meski pendidikan jarak jauh dilaksanakan, Barnabas menegaskan peningkatan kualitas guru merupakan prioritas. Dikatakan, masalah guru di Papua sangat krusial. Padahal, kualitas SDM di Papua tergantung guru. Terangnya. (lambert/CEPOS)
Baca Selanjutnya »