Jumat, 29 Oktober 2010

Gubernur : Sekolah Bisa Buat Standar Mutu Pendidikan Sendiri

Jayapura – Gubernur Papua, Barnabas Suebu, SH, mengatakan, sekolah di seluruh kabupaten/kota bisa membuat standar penilaian pendidikan sendiri. “Kalau perlu sekolah bisa mengatur standar penilaian sendiri, sehingga ada pemerataan dan mutu pendidikan di Papua bisa diukur,” kata Gubernur pada penutupan Menambang SDM Papua, belum lama ini.
Menurut Gubernur, penetapan standar mutu pendidikan yang berlaku di tiap daerah atau sekolah penting dilakukan untuk peningkatan mutu secara bersama-sama di seluruh daerah.
Ia mengatakan, bila tidak ditetapkan standar pendidikan secara bersama-sama maka akan terjadi kepincangan dari daerah-daerah. “Karena itu, tugas dari Dinas Pendidikan bersama kepada dinasnya di Kabupaten/kota untuk memberikan standar-standar pendidikan di sekolah, agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu tinggi di daerah-daerah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan anak-anak di seluruh kampung di Papua punya hak yang sama untuk mendapat pendidikan. Jadi, harus didukung dengan ketersediaan guru dan fasilitas yang memadai. Agar, anak-anak Papua mendapat pendidikan yang layak.
Oleh karena itu, Pemerintah tambahanya telah mencanangkan program pendidikan jarak jauh untuk mengatasi keterbelakangan pendidikan di Papua. Program ini harus dilaksanakan kondisi daerah terpencil yang membuat akses pendidikan menjadi sulit.
“Pendidikan jarak jauh merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah Papua untuk memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak di daerah-daerah terpencil melalui program boarding school, diduking dengan sarana parabola, radio, VCD, dan satelit sehingga anak-anak bisa belajar jarak jauh,” kata Gubernur.
Untuk mengubah mutu pendidikan di Papua, kualitas pendidikan Papua harus dibenahi. “Harus ada transformasi menuju kearah perubahan yang benar, dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan menjadi sejahtera,” tegasnya.
Meski pendidikan jarak jauh dilaksanakan, Barnabas menegaskan peningkatan kualitas guru merupakan prioritas. Dikatakan, masalah guru di Papua sangat krusial. Padahal, kualitas SDM di Papua tergantung guru. Terangnya. (lambert/CEPOS)

0 komentar:

Posting Komentar