Minggu, 31 Oktober 2010

PERSIPURA:UNBEATABLE

Jayapura - Persipura semakin memastikan diri sebagai satu-satunya TIM yang tak terkalahkan pada ajang ISL 2010 - 2011, setelah mempermalukan Deltras Siduarjo di Stadion Mandala - Jayapura.
Ian Kabes,dkk bermain tanpa dua bersaudara Boas Sallosa dan Ortisan Sallosa yang tidak dapat bermain akibat akumulasi kartu kuning.
Saat babak pertama baru dimulai, Persipura sudah melakukan presure ke gawang Januar Tri Fernanda. Namun Persipura selalu menemukan jalan buntu. Hal yang sama juga terjadi dari kubu Deltras Siduarjo, serangan mereka sering dimatikan oleh lini belakang Persipura.
Skor papan tidak berubah hingga turun minum babak pertama.
Keadaan semakin memanas setelah babak kedua dimulai, saat Rahmat Rivai digantikan oleh Lukas Mandowen terlihat dengan jelas permainan semakin memanas. Tuan rumah Persipura tidak memberikan kepada tim tamu untuk melakukan serangan. Beberapa kali aksi pemain bertubuh pendek dan kekar Lukas Mandowen sempat membuat kiper Januar Tri Fernanda terancam.
Hingga menit ke-80, permainan cantik dan kerja sama yang tersusun sempurna antara Ian Kabes dan Titus Bonay yang menggantikan Richardo Salampessy membuat kiper Deltras kebingungan, yang kemudian di selesaikan oleh Stevie Bonsapia dengan tendangan kerasnya. Alhasil kedudukan 1-0 untuk tuan rumah.
Serasa diatas angin, dan ditambah dengan sorak-sorai para Persipura Mania, membuat Persipura terus melakukan gempuran ke daerah tim tamu Deltras Siduarjo.
Usaha mereka pun membuahkan hasil, setelah menit ke 85 lewat tendangan bebas yang di eksekusi oleh Zah Rahan Krangar, Bio Paulin mengambil kesempatan baik tersebut dengan menyundul si kulit bundar itu ke dalam jaring kiper Januar Tri Fernanda. Skor berubah 2-0 untuk tuan rumah. Skor itu bertahan hingga Wasit meniup pluit pertanda pertandingan telah selesai.
Dengan kemenangan itu, Persipura telah membuktikan diri sebagai Tima Kuat yang tak terkalahkan. Ian Kabes-dkk, membuktikan bahwa Persipura bukan hanya Boas saja. Dan dengan kemenangan sore ini, Persipura semakin tak terkejar oleh Persija dan PSM rival mereka, Persipura sudah mengantongi 19 Point.(SP)

Baca Selanjutnya »

Evaluasi OTSUS Harus Libatkan Masyarakat

Jayapura - Rencana DPR Papua untuk mengevaluasi pelaksanaan Otonomi Khusus (OTSUS) bersama Pemprov Papua dan pemerintah pusat, mendapat respon dari kalangan mahasiswa. Salah satunya diantaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Cenderawasih (Uncen) yang meminta agar evaluasi tersebut melibatkan semua masyarakat.
Menurut Ketua BEM FH Uncen, Thomas CH. Syufi, evaluasi tersebut juga harus melibatkan rakyat Papua, sehingga pemerintah pusat bisa mendengar secara langsung mengenai peneilaian dan tanggapan masyrakat terhadap implementasi Otsus di Papua. Thomas mengaku kalangan mahasiswa khususnya BEM FH Uncen agak khawatir apabila evaluasi tersebut hanya melibatkan DPRP dan Pemprov Papua.
"Kita ketahui bersama bahwa OTSUS diberikan oleh pemerintah pusat kepada masyarakat Papua karena ada perjuangan yang panjang dari masyarakat Papua yang meminta merdeka. Jadi OTSUS diberikan kepada masyarakat Papua, bukan kepada Pemprov yang notabene representatif pemeintah pusat di daerah," tegas Thomas didampingi sejumlah badan pengurus BEM FH Uncen dalam jumpa pers di Sekretariat BEM Uncen, Jumat (29/10).
Terkait hal itu, untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan OTSUS, maka perlu ada perwakilan masyarakat Papua dalam kegiatan tersebut. Hal ini menurut Thomas sangat penting agar pemerintah pusat bisa mendengarkan secara langsung tanggapan masyarakat di Papua. Bahkan menurutnya penilaian terhadap berhasil tidaknya pelaksanaan Otsus juga bukan oleh negara lain seperti Amerika Serikat, tetapi masyarakat Papua yang merasakan langsung hal itu. (ben/nat/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Papua Mendapat Perhatian Khusus Arifin Panigoro

Jayapura - Kendati wakil Papua tak terdaftar dalam 20 peserta yang ambil bagian dalam Liga Primer Indonesia (LPI) pada kompetisi perdana, namun sambutan hangat ditujukan oleh penggagas LPI sendiri, Arfigin Panigoro terhadap dua orang perwakilan Papua, Benny Jensenem dan Nico Dimo yang menghadiri rapat dan pendeklarasian LPI di semarang 23-24 Oktober lalu. Menurut Benny yang juga Ketua Asosiasi Mantan Pemain Persipura (AMPP) Arifin memberikan kesempatan khusus bagi Papua dan Aceh untuk terlibat.
"Pada undangan pertama perwakilan Persipura ada yang ikut kesana tetapi pada undangan kedua ternyata tak hadir pada undangan kedua ternyata tak hadir kemudian dilakukan komunikasi dan tak ada jawaban sehingga diputuskan bahwa Persipura belum siap dan dicoret," bilang Benny didampingi Nico Dimo kepada wartawan di Hotel Dafonsoro, Jayapura beberapa waktu lalu. Namun dengan kehadiran keuda mantan pemain Persipura ini Arifin melihat ada keinginan dan keseriusan yang ditunjukkan Papua.
"Kami dibawa ke dalam ruang terpisah dan disitu cuma kami bertiga yang berdiskusi dengan ak Arifin menyampaikan bahwa Papua merupakan barometer sepakbola Indonesia dan terasa tak nasionalis jika Papua tak ambil bagian sehingga kami diberi kesempatan khusus sama dengan Aceh," bilang Nico Dimo.
Yach menurutnya Papua untuk kompetisi perdana 10 Januari mendatang memang tak ikut serta namun pada kompetisi berikutnya kami diijinkan ambil bagian. "Pak Arifin memberi ruang seluas-luasnya untuk Papua dan kami diminta melakukan satu kompetisi lokal baik dengan sistim home turnamen atau home away yang diikuti tim-tim lokal namun semuanya di backup oleh LPI," sambung Nico.
Lebih detail dijelaskan Benny bahwa komptisi lokal ini rencannya akan digulirkan sekitar bukan Maret hingga pertengahan April dan nantinya akan dicari satu tim utuh untuk masuk dalam Papua Kontiki United. "Kami juga diajari oleh perwakilan FIFA bagaimana membentuk tim yang benar-benar profesioanl baik dari managemen maupun pembinaannya," sambung Benny.
Keikutan Papua Kontiki United adalah bermmula dari rencana induk grand design pesepakbolaan yang disusun APMM yaitu pengembangan sepakbola Papua menuju prestasi dunia tahun 2020 yang dimulai dengan pembinaan usia dini. "Hadirnya LPI melengkapi seluruh program AMPP karena dengan keikutsertaan kami maka kami bisa ikut mendorong prestasi sepakbola di Papua," jelasnya (ade/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Danau Sentani Akan Dijadikan Model DAS

Danau Sentani akan dijadikan sebagai model pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) terpadu dengan luas sebesar 77.682 hektar. DAS Sentani dianggap penting, karena posisinya yang strategis terletak dalam lintas wilayah adminitrasi Kabupaten Jayapura 49%, Kota Jayapura 44% dan sebagian kecil masuk dalam wilayah Kabupaten Keerom 7%. Penegasan ini sebagaimana dikemukakan Ketua Forum DAS Papua Frans E.
Wospakrik kepada pers, Kamis (14/10) di Swiss belhotel Jayapura disela–sela acara Lokakarya tentang Membangun Kesepahaman dan Kesepakatan DAS terpadu di Propinsi Papua dan Menginisiasi Pengelolaan DAS Sentani sebagai model Pengelolaan DAS Terpadu.
Ia mengatakan kawasan cagar alam Cyclops terletak di hulu DAS Sentani, sehingga berperan sebagai pengatur tata air dan sumber penyedia air bersih bagi masyarakat kabupaten dan Kota Jayapura. Selain itu, dapat mengatur iklim mikro, penyedia  pasokan oksigen (O2) diudara, mengurangi emisi karbondioksida (co2).
Dengan kedudukan DAS Sentani yang terletak di pusat pengembangan pembangunan kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura, maka wilayah ini juga sering mengalami tekanan karena desakan kebutuhan pengembangan pembangunan dari kebijakan berbagai sektor, baik melalui program pemerintah kabupaten dan kota Jayapura serta provinsi. Disamping itu, tekanan juga muncul dari adanya pemanfaatan lahan oleh masyarakat adat setempat, aktivitas perambahan hutan serta pengambilan kayu dan perladangan, penambangan galian C (kerikil, batu dan pasir),
penambangan emas rakyat maupun pengembangan pembangunan pemukiman.
Berdasarkan hasil analisis GIS Balai Pengelolaan DAS Mamberamo, bahwa rata–rata erosi yang terjadi di DAS Sentani sebesar 48.8 ton/ha/tahun. Jumlah ini telah melewati ambang batas toleransi yang diperkenankan yakni 12,5 ton/ha/tahun (PP No.150 tahun 2000). Kondisi ini disebabkan sifat tanah yang peka terhadap erosi, curah hujan yang tinggi dan topografi yang terjal, sehingga terjadi sedimentasi menyebabkan alur sungai menjadi dangkal dan mengurangi daya tampung sungai serta pada akhirnya material yang terbawa air bermuara ke Danau Sentani.
Hal penting lain yang perlu menjadi catatan, kata dia, berdasarkan analisa citra dari data 5 tahun terakhir, rata–rata laju kerusakan penutupan hutan pertahun di DAS Sentani seluas 195,4 ha (0,74%) dari lahan kritis seluas 26.584 ha di Propinsi Papua. Kerusakan DAS Sentani ini berdampak pada penurunan debit air (48 – 60%) pada beberapa sungai yang dijadikan sebagai intake air minum oleh PDAM Jayapura  pada musim kemarau. “Maka itu, hal ini perlu menjadi perhatian agar DAS Sentani bisa berperan positif sebagai pengatur tata air dan sumber penyedia air bersih bagi kepentingan masyarakat banyak,” ujarnya.
Sementara itu, kegiatan Lokakarya tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Ir Marthen Kayoi serta dihadiri Wakil Ketua Forum DAS Nasional Prof Naek Sinukaban, serta Direktur Utama PT Krakatau Tirta Industri Muh Balbae.
Baca Selanjutnya »

Jumat, 29 Oktober 2010

SELEKSI CPNS DIBUKA NOVEMBER

Jakarta – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di seluruh provinsi, kabupaten/kota akan dibuka serentak NOVEMBER mendatang. Untuk seluruh tahapan seleksi, jadwalnya mulai akhir November hingga Desember.
“Memang agak mundur dari jadwal Oktober yang kita targetkan. Karena saat ini belum semua daerah yang telah ditetapkan rincian jabatan formasinya,” kata Deputi SDM bidang Aparatur Kementrian PAN&RB Ramli Naibaho yang ditemui di kantornya, Rabu (27/10).
Selain masih menggodok rincian jabatan formasi CPNS, Kementrian PAN&RB juga tengah menunggu hasil evaluasi tim verifikasi dan validasi. Pasalnya, tenaga honorer ikut masuk dalam rincian formasi CPNS di daerah-daerah.
“Jadi kalau daerah A, kuotanya 500 orang, itu sudah masuk jatah pelamar umum dan honorer. Nah, kita saat ini sedang menunggu hasil kajian tersebut, meskipun kita sudah punya ancar-ancar jatah honorer maksimal 40 persen,” tuturnya.
Dia menghimbau agar daerah-daerah yang telah mengajukan rincian jabatannya harus tegas dan tidak bimbang. Sebab jika pemda terus dalam kembimbangan, maka seleksi CPNS juga terus tertunda.
“Kalau sudah yakin dengan rinciannya sebenannya langsung bisa dibuka seleksinya. Hanya pemda banya yang ragu-ragu, makanya terus diperbaiki. Akibatnya jadwal seleksi CPNS tertunda lagi,” tandasnya (esy/jpnn/cepos)
Baca Selanjutnya »

EVALUASI OTSUS HARUS LIBATKAN PEMERINTAH PUSAT

Jayapura – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua, Drs.John Ibo, MM, mengatakan Otonomi Khusus (OTSUS) Papua harus dilakukan evaluasi, sehingga dengan evaluasi ini, akan lihat nanti mana yang sudah berjalan dengan baik dan mana yang belum. Kalau belum, mengapa? Siapa yang menyebabkan program itu tidak berjalan dengan baik, dengan demikian bisa dimintakan pertanggungjawaban secara kelas kepada pihak eksekutif.
Evaluasi tersebut, menurut John Ino, juga diperlukan kehadiran Pemerintah Pusat di Papua. Jadi, bukan Pemerintah Provinsi Papua saja yang melakukan evaluasi, tapi Pemerintah Pusat juga harus diundang hadir di Jayapura, kita bersama-sama melakukan evaluasi. Karena otsus yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua secara efektif.
“Saya harap dalam evaluasi dana OTSUS Papua harus Pemerintah Pusat diundang, sehingga mereka juga tahu secara lengkap hasil dari evaluasi itu untuk memastikan bahwa langkah-langkah ke depan pada tingkat pemerintah pusat dan pemerintah daerah lebih efektif lagi untuk mengatasi masalah dan memajukan kesejahteraan saudara-saudara kita di Papua,” ucapnya kepada pers di Ruang Press Room DPR Papua, belum lama ini.
John Ibo kembali mengatakan, OTSUS Papua harus segera dilakukan evaluasi, sehingga anggapan masyrakat bahwa OTSUS gagal itu bisa terjawab. Ya, selama ini orang bilang otsus gagal, dan saling complain dengan Pemerintah bahwa OTSUS telah berhasil itu yang harus kita sama-sama duduk cari solusinya, dimana yang gagal dan berhasil,” katanya.
Masih menurutnya, program RESPEK yang sudah berjalan tiga tahun ini, dapat membawa perubahan pola pikir bagi masyarakat, ada kegiatan pembangunan yang melibatkan masyarakat membuat mereka merasa diperhatikan. Hanya saja, RESPEK ini belum seutuhnya dikatakan berhasil.
Untuk itu, Gubernur dan SKPD-nya benar-benar bekerja dengan baik. Jika rakyat memanfaatkan dana Respek yang ada dengan baik sesuai dengan aturan yang ada, tentu akan membawa dampak yang positif bagi perbaikan kehidupan rakyat. Melalui dana respek diharapkan akan terjadi perubahan dalam diri rakyat sebab tujuan respek adalah rakyat. Katanya .(lambert/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

Gubernur : Sekolah Bisa Buat Standar Mutu Pendidikan Sendiri

Jayapura – Gubernur Papua, Barnabas Suebu, SH, mengatakan, sekolah di seluruh kabupaten/kota bisa membuat standar penilaian pendidikan sendiri. “Kalau perlu sekolah bisa mengatur standar penilaian sendiri, sehingga ada pemerataan dan mutu pendidikan di Papua bisa diukur,” kata Gubernur pada penutupan Menambang SDM Papua, belum lama ini.
Menurut Gubernur, penetapan standar mutu pendidikan yang berlaku di tiap daerah atau sekolah penting dilakukan untuk peningkatan mutu secara bersama-sama di seluruh daerah.
Ia mengatakan, bila tidak ditetapkan standar pendidikan secara bersama-sama maka akan terjadi kepincangan dari daerah-daerah. “Karena itu, tugas dari Dinas Pendidikan bersama kepada dinasnya di Kabupaten/kota untuk memberikan standar-standar pendidikan di sekolah, agar tidak terjadi kesenjangan yang terlalu tinggi di daerah-daerah,” katanya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga mengatakan anak-anak di seluruh kampung di Papua punya hak yang sama untuk mendapat pendidikan. Jadi, harus didukung dengan ketersediaan guru dan fasilitas yang memadai. Agar, anak-anak Papua mendapat pendidikan yang layak.
Oleh karena itu, Pemerintah tambahanya telah mencanangkan program pendidikan jarak jauh untuk mengatasi keterbelakangan pendidikan di Papua. Program ini harus dilaksanakan kondisi daerah terpencil yang membuat akses pendidikan menjadi sulit.
“Pendidikan jarak jauh merupakan kebijakan yang dibuat pemerintah Papua untuk memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak di daerah-daerah terpencil melalui program boarding school, diduking dengan sarana parabola, radio, VCD, dan satelit sehingga anak-anak bisa belajar jarak jauh,” kata Gubernur.
Untuk mengubah mutu pendidikan di Papua, kualitas pendidikan Papua harus dibenahi. “Harus ada transformasi menuju kearah perubahan yang benar, dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan menjadi sejahtera,” tegasnya.
Meski pendidikan jarak jauh dilaksanakan, Barnabas menegaskan peningkatan kualitas guru merupakan prioritas. Dikatakan, masalah guru di Papua sangat krusial. Padahal, kualitas SDM di Papua tergantung guru. Terangnya. (lambert/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

BLM PNPM MANDIRI TAHAP I CAIR RP 7 MILIAR

Biak – Bantuan Langsung Masyrakat (BLM) melalui program PNPM Mandiri dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Biak Numfor anggaran 2010 untuk tahap pertama sudah dicairkan. Meski baru sekitar 40 persen, namun pencairan tahap pertama itu angkanya tergolong cukup besar yakni mencapai Rp 7 Miliar.
Pembagian dana itu untuk setiap distrik tidak semua sama, ada sejumlah factor yang menjadi catatan dalam pembagiannya. Adapun pembagian untuk setiap distrik berkisar antara Rp 400 juta – Rp 600 juta.
Dana itu segera dikucurkan ke masing-masing distrik untk ditindaklanjuti dalam bentuk program. “BLM dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 7 miliar telah dicairkan, pencairan itu merupakan tahap pertama. Sedangkan untuk pencairan tahap kedua juga segera diusulkan dalam waktu dekat. Ini tentunya sangat penting supaya setiap kegaitan pemberdayaan masyarakat di kampung-kampung dapat tuntas secepatnya,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Kabupaten Biak Numfor Umar Saleh,S.Sos, kepada Cenderawasih Pos, kemarin.
Sementara untuk program Respek, lanjutnya, hingga saat ini masih menunggu petunjuk dari Pemerintah Provinsi Papua. Setelah ada petunjuk pasti dari Provinsi Papua, maka sejumlah kegiatan lapangan langsung dilaksanakan. Sebab, program di kampung-kampung sudah siap dilaksanakan.
“Khusus untuk kegiatan Respek kami tinggal menunggu petunjuk dari Pemerintah Provinsi Papua, ya, kalau itu sudah ada maka kami langsung jalan,” ujarnya.
Dikatakan, kegiatan yang akan dilakukan tidak terlalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dimana dalam menentukan program itu masyarakat sendiri, pohak pendamping dan pemerintah hanya sebata memberikan pendampingan dan menfasilitasi saja. Disisi lain, tentu saja juga ada pengawasan, tapi masyarakat juga tetap ikut memberikan pengawasan.
“Intinya pendamping dan pemerintah hanya sebaga menfasilitasi atau membimbing. Masyarakat mulai dari perencanaan yang terlibat langsung,”pungkasnya. (ito/tho/CEPOS)
Baca Selanjutnya »

ANAK-ANAK PAPUA BISA DIANDALKAN

Jayapura – Boleh saja Papua disebut sebagai daerah tertinggal, atau kualitas SDM-nya masih kelas dua, tetapi sebenarnya ungakapn itu tidak sepenuhnya benar. SEbab Prof.Yohanes Surya,PhD sudah membuktikannya, dalam pengamatannya anak-anak Papua sesungguhnya bisa diandalkan.

“Saya sudah coba itu dengan melatih sejumlah anak-anak asal Papua untuk belajar Matematika dan Fisika dan ternyata hasilnya sangat bagus,” katanya pada kuliah umum yang diberikannya khusus bagi guru-guru di Kota Jayapura dalam rangka menyambut HUT-41 SMP YPK Paulus Dok V yang berlangsung di GSG Kantor Walikota beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, bahwa awalnya dia sedih ketika suatu ketika mengunjungi Tolikara, disana dia melihat anak-anak Papua pedalaman yang jauh dari kemajuan. Ketia itu dia bertanya 2+3 sama dengan berapa, anak-anak itu tidak bisa menjawabnya. “ Saya lansung sedih dan saya berpikir bahwa pendidikan di Papua harus ada perubahan. Lalu saya bawa 5 orang anak dari Tolikara itu ke Jakarta,” katanya.

Di Karawaci di pusat pendidikan dan pelatihannya, Yohanes Surya yang meraih doktornya di College Of William and Marry, Virginia, Amerika Serikat ini melatih 5 orang anak pedalaman Papua itu dengan pendidikan Matematika.

Diluar dugaan setelah 3 bulan dilatih anak-anak tersebut telah mampu menguasai apa yang diajarkannya. Begitu juga dengan sejumlah anak Papua lainnya yang kini tengah belajar di Surya Institute pusat pendidikannya yang terletak di Karawaci Jakarta itu. “Jadi sebenarnya anak-anak Papua itu pintar asalkan di latih dengan benar,” ujarnya serius.

Sejumlah anak-anak Papua yang dilatihnya rata-rata berhasil meraih prestasi kelas dunia. Mulai dari George Saa hingga Anike Ansanay dan Rudolf Surya Bonay. Ketiganya berhasil menjadi juara di First Step to Nobel Prize in Physic, dia menyisihkan saingan dari berbagai penjuru dunia. “Ini bukti bahwa anak-anak Papua bisa,” ujarnya.

Menurut dia anak-anak Papua sebenarnya bisa dalam hal Matematika, Fisika, dan Kimia, hanya saja perlu ada transformasi dalam pelaksanaan pendidikannya. Bagi dia yang paling penting adalah bagaimana metode pembelajaran yang efektif bagi setiap anak sehingga menyenangi pelajaran Matematika, Fisika, atau Kimia. Menurut dia anak-anak Papua kalau dilatih dengan metode pembelajaran yang baik maka dia memastikan akan mampu seperti anak-anak berprestasi lainnya.

Metode yang diajarkan adalah metode Gasing (Gampang, Asik, dan Menyenangkan) dengan metode ini, dia yakin pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia yang selama ini kerap ditakuti oleh sebagian anak akan menjadi pelajaran yang menyenangkan.

Kuliah umu yang diikuti oleh para guru itu juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Jayapura Dra.WW Kambuaya,MM dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Drs.CH.Anwar Alma’mun,MM. (ta/tri/CEPOS).
Baca Selanjutnya »

Gubernur Berencana Pasang Lebih Dari 2000 TV Kampung

Gubernur Provinsi Papua pada tahun 2011 mendatang berencana kembali memasang lebih dari 2000 TV kampung untuk kampung yang pada tahun ini belum mendapat jatah pemasangan alat tersebut. Menurut Kepala Biro Pemerintahan Kampung Setda Provinsi Papua, Helly Weror, rencana pemasangan lebih dari 2000 TV kampung tersebut, telah
dikemukakan Kepala Daerah dalam beberapa kesempatan termasuk saat
melakukan turkam (turun kampung). “Namun apakah kegiatan ini nantinya akan dikerjakan oleh instansi kami atau dinas lain ini yang kami belum tahu. Yang jelas rencana sudah dikemukakan bapak Gubernur dan rencananya kedepan ini akan menjadi agenda besar pemerintah provinsi,” tutur Helly Weror saat diwawancara wartawan kemarin, di Kantor Gubernur Dok II Jayapura.Ia mengatakan, rencana menambah pemasangan TV kampung tersebut merupakan ide cemerlang dari pemerintah, sebab program tersebut belum dilaksanakan di daerah lain. Disatu sisi, program tersebut merupakan salah satu upaya untuk menerobos isolasi daerah.
“Jadi kita punya daerah yang begitu luas dan ketika infrastruktur jalan perhubungan belum sampai ke kampung, maka kita perlu kirimkan informasi melalui telekomunikasi bahkan dengan biaya yang murah melalui TV kampung untuk masyarakat. Sehingga program ini sangat positif untuk menerobos isolasi,” kata dia.
Sebelumnya, Helly Weror mengatakan pemasangan TV kampung di sebanyak 1500 kampung, dinyatakan telah rampung dan siarannya kini sudah dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun saat ini, masyarakat baru akan memanfaatkan siaran umum, karena program khusus TV kampung sementara disiapkan oleh pemerintah daerah.
Baca Selanjutnya »

Penyelamatan Cycloop, Pemprov Dorong Pengesahan Perdasi SDA

Dalam rangka penyelamatan pegunungan cycloop, Pemerintah Provinsi Papua melalui Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua mendorong pengesahan Perdasi tentang pengelolaan sumber daya alam yang sementara berada di Biro Hukum Papua.
Menurut Kepala Badan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Provinsi Papua, Ir. Noak Kapisa, M.Sc, diharapkan agar Perdasi yang sudah digodok sejak 2 tahun lalu tersebut bisa disahkan dalam tahun ini juga, sehingga upaya penyelamatan cycloop dapat dilakukan lebih dini.
Perdasi ini sebelumnya telah melewati pembahasan dengan melibatkan seluruh ondoafi di Jayapura serta pihak terkait lainnya agar pengelolaannya bisa tepat sasaran.
“Cycloop sekarang menjadi ancaman yang serius bagi kita. Sebab jika rusak maka bencana seperti di Wasior dapat terjadi di Jayapura. Maka itu, kita perlu dorong agar Perdasi segera disahkan tahun ini guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Noak kepada pers di ruang rapat Badan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Papua, Kamis (21/10) pagi.
Menurut Noak, saat ini pihaknya sudah mengidentifikasi ada sekitar 129 pemukiman diwilayah pegunungan cycloop yang terhitung sebagai ancaman. Cyclop juga dijadikan oleh sebagian warga sebagai tempat perladangan dan pengambilan kayu untuk arang.  “Kita sudah identifikasi dari segi pembukaan lahan kritis ada sekitar 3.000 lahan kritis dari Pasir 2 sampai Depapre. Maka itu hal ini yang menjadi perhatian kita kedepan,” tukas dia.
Sementara itu, tambah dia, jika perlu pihak Badan Sumber Daya Alam dengan didampingi instasi terkait akan mengambil langkah-langkah penertiban dan penegakkan hukum untuk penyelamatan cycloop. “Sebab seluruh masyarakat di Jayapura hidupnya bergantung kepada pegunungan ini. Dan jika kawasan ini tidak kita jaga maka dapat menimbulkan malapetaka dikemudian hari. Kita tidak mau itu terjadi sehingga harus dicegah lebih dini untuk meminimalisasi timbulnya dampak negatif,” tuntasnya.
Baca Selanjutnya »

2012 Mendatang, BPS Papua Rencana Bangun Perpustakaan Elektronik

Untuk dapat mempublikasikan hasil sensus penduduk maupun perhitungan statistik lainnya kepada masyarakat di bumi cenderawasih, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua berencana membangun  perpustakaan elektronik di Jayapura pada tahun 2012 mendatang.
Menurut Kepala BPS Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM pembangunan perpustakaan akan didirikan berdampingan dengan Kantor BPS Papua yang terletak di jl. Dok II Jayapura. Dengan kata lain, BPS Papua akan merevitalisasi gedung yang lama kemudian membangun yang baru, termasuk dengan perpustakaan elektronik agar dapat memberikan informasi tentang hasil pelaksanaan sensus.
“Jadi, kita awalnya rencanakan pembangunan gedung dulu. Nah, diharapkan tahun 2012 kita sudah bisa merevitalisasi gedung yang ada untuk mendirikan perpustakaan elektronik itu,” kata Djarot usai membuka Workshop Wartawan yang digelar oleh BPS Papua, di Hotel Aston Jayapura, Selasa (19/10) pagi. Ia menjelaskan, BPS Pusat telah melengkapi kantornya dengan perpustakaan elektronik yang didalamnya memuat seluruh data yang sangat lengkap. Bahkan dalam perpustakaan tersebut, dilengkapi dengan mikro film yang dapat menyajikan seluruh data-data dengan gambar visual maupun suara.
Menurut Djarot, kedepan BPS Papua akan melengkapi model perpustakaan di
Papua layaknya Perpustakaan BPS Pusat yang terletak di Pasar Baru, Jakarta. Dengan begitu, kita dapat memberikan informasi yang tepat, cepat dan akurat kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kedepan di Papua, BPS akan arahkan seperti itu. Tapi tentu kita akan barengi dengan gedung yang memadai. Selama ini kan gedung kita masih belum memadai, namun jika sudah siap gedungnya maka akan segera kita bangun,”cetusnya.
Sementara untuk menyesuaikan dengan pesatnya teknologi komunikasi dan informasi, BPS Papua telah melengkapi kantornya dengan perangkat video teleconference. Dengan dipasangnya perangkat tersebut, BPS Papua dapat dengan mudah berkomunikasi dua arah dengan staf di daerah atau pimpinan di Jakarta. “Para tenaga sudah kita latih dan video ini sudah kita pasang. Jadi ini, yang sedang kita bangun juga selain akan membangun perpustakaan elektronik, dengan tujuan agar kita bisa menyesuaikan dengan telekomunikasi modern yang berkembang pada saat ini,” tutupnya.
Baca Selanjutnya »

DPTIK Gelar Pameran TIK Awal Desember

Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (DPTIK) Provinsi Papua mengumumkan bakal menggelar pameran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) diawal bulan Desember mendatang.
Penegasan ini sebagaimana dikemukakan Plt. Kepala DPTIK Papua, Kansiana Salle, SH saat memberikan keterangan, diruang kerjanya.
Menurut Kansiana, jika tak ada halangan pelaksanaan pameran akan dilangsungkan pada tanggal 6 atau 8 Desember yang rencananya akan dibuka oleh Gubernur Papua Barnabas Suebu,SH.
“Jadi, pelaksanaan pameran kali ini kita gelar dalam rangka menghadapi hari raya Natal dan Tahun Baru. Mengapa kita gelar dibulan Desember karena kebanyakan pengunjung yang berpartisipasi meminta agar pelaksanaan pameran dilaksanakan saat momen besar sehingga ada bahan-bahan yang dapat dijual kepada masyarakat,” jelas Kansiana.
Meski demikian, lanjut dia, komposisi maupun letak tiap stand dalam pameran tahunan yang rencananya akan dihelat di GOR Cenderawasih Jayapura tersebut, dipastikan tak akan sama seperti tahun-tahun yang lalu. Hal ini disebabkan oleh hilangnya tiang-tiang penyangga partisi pameran sekitar bulan Februari lalu.
“Jadi, dalam pameran kali ini hampir tak sama seperti yang lalu karena partisi pameran yang disewakan sekitar Februari lalu, tiang-tiang partisinya hilang. Tapi kita harap hal ini tidak menjadi masalah dan kegiatan pameran dapat tetap berjalan sebagaimana diharapkan,” tuturnya.
Sementara para peserta pameran TIK tersebut, kata Kansiana, akan melibatkan pihak-pihak terkait seperti Telkomsel, Indoprima, meubel, otomotif serta lainnya. DPTIK juga akan membuka warnet gratis agar masyarakat bisa memanfaatkannya untuk membuka wawasan dan pengetahuan tentang teknologi informasi maupun mencari data-data yang dibutuhkan.
“Jadi, pameran ini targetnya agar masyarakat bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi yang setiap tahun selalu berkembang. Dengan begitu, kita harap melalui pameran ini, masyarakat bisa banyak menyerap ilmu tentang TIK untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari,” tandasnya.
Baca Selanjutnya »

Pemprov Salurkan Rp15 M Bagi Lembaga Keagamaan di Papua

Pemerintah Provinsi Papua melalui Biro Bina Mental Spiritual Provinsi Papua, Sabtu pekan kemarin, menyerahkan dana pembinaan dan pengembangan lembaga keagamaan. Penyerahan secara simbolis, dilakukan oleh Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH kepada perwakilan 5 agama yang diakui di Indonesia, bertempat di Aula Gedung Negara Dok V Atas Jayapura.
Dalam sambutannya Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH menyampaikan apresiasi kepada seluruh lembaga agama di Papua yang selama ini telah membina kerukunan antar umat. Ia berharap, agar dana tersebut dapat membantu tugas-tugas pembinaan dan pengembangan seluruh lembaga keagamaan yang ada di tanah ini.
Ditempat yang sama, Sekda Provinsi Papua, drh. Constan Karma mengatakan dengan disalurkannya dana bantuan tersebut, diharapkan adanya peningkatan pelayanan keagamaan yang semakin membaik di tanah ini. Sekda juga mengingatkan agar penggunaan anggaran tersebut nantinya harus dipertanggungjawabkan sebagaimana yang diharapkan.
“Karena disamping diberikan SK Gubernur, ada pedoman yang diberikan agar lembaga keagamaan bisa mempraktekkan itu supaya pertanggungjawabannya bisa bagus. Sebab setiap bulan sebelum tanggal 10 mereka akan menyampaikan laporan pertanggungjawabannya,” tukasnya.
Hal yang sama dikemukakan Kepala Biro Bina Mental Spiritual Provinsi Papua, Marthinus Ayomi,SH. Ia menuturkan, saat ini dana tersebut sudah berada di Bank Papua dan tinggal dicairkan oleh masing-masing lembaga keagamaan yang ada. Ditambahkan dia, dana pembinaan yang bersumber dari dana Otsus Tahun Anggaran 2010 tersebut, diserahkan kepada lima agama terbesar di Indonesia, yakni Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu dan Budha. Melalui penyerahan ini, pihaknya berharap agar penggunaan dananya dapat dipergunakan untuk memajukan lembaga keagamaan di Papua. “Dan yang terpenting setiap penggunaan uangnya harus dipertanggungjawabkan karena ini uang pemerintah. Apalagi ini dicairkan 3 termen dan termen berikut akan turun jika termen sebelumnya dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
Baca Selanjutnya »

Penyiksaan Bikin Rakyat Kecewa

Yunus Wonda:  Jangan Ulangi Kasus G 30 S PKI di Papua

Yunus WondaJAYAPURA—Aksi kekerasan  yang  dilakukan TNI/Polri khususnya di  wilayah Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya seyogyanyalah tak menguntungkan semua pihak, namun sebaliknya  hanya  mengorbankan nyawa manusia.  Untuk itu, Pangdam  XVII/Cenderawasih  didesak  segera  menarik semua personil TNI dan segera pula mengosongkan  wilayah ini dari operasi militer.
“Saya ingin sampaikan kepada kita semua baik TNI/Polri  maupun pemerintah  bahwa kekerasan dan penyiksaan itu harus dihentikan, karena tak menguntungkan pribadi masyarakat  yang ada disana. Tak menguntungkan kabupaten juga tak  menguntungkan negara.  Ketika kita menyampaikan hal ini kepada seluruh rakyat Papua khususnya yang ada di daerah Pegunungan Papua kita mendorong untuk benar benar  mencintai dan merasa memiliki bangsa ini,”   ujar Wakil Ketua I DPRP Yunus Wonda kepada Bintang Papua diruang Fraksi Demokrat DPRP, Rabu (27/10) kemarin.
Dikatakan,  pihaknya sebagai anak daerah  dari  wilayah Pegunungan  yang dipercayakan  rakyat  untuk duduk di DPRP  ingin menyampaikan agar TNI/Polri segera menghentikan cara- cara kekerasan dan penyiksaan terhadap warga, tapi  mulai melakukan perubahan dengan pendekatan- pendekatan kemanusiaan dan tindakan tindakan yang membangun.  Kehadiran TNI/Polri disana rakyat juga merasa dilindungi dan  rakyat juga bisa melindungi TNI/Polri.
“Kekerasan di Puncak Jaya tak membuat besok pagi Papua merdeka, tapi dibutuhkan pendekatan kemanusiaan dimana  TNI/Polri dapat terlibat langsung membangun infrastruktur  disana supaya rakyat merasa bahwa dia bagian dari negara ini dan merasa mencintai negara ini,” tukas
Untuk itu, katanya, pihaknya minta kepada Kapolda dan Pangdam untuk segera memanggil semua personil yang  terlibat kekerasan dan  penyiksaan terhadap warga khususnya di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya  untuk mempertanggungjawabkan atas segala perbuatan yang  dilakukannya sesuai proses  hukum  yang berlaku dan  rakyatpun  dapat melihat  proses  tersebut  benar benar sedang terjadi. Jangan hanya dimunculkan di media massa bahwa TNI/Polri akan melakukan proses hukum padahal setelah itu tak ada tanda tanda prosesnya berakhir dimana.  “Kekerasan dan penyiksaan  yang nyata nyata dilakukan TNI terhadap warga Papua adalah suatu tindakan yang tidak berprikemanusiaan  dan telah menyalahi aturan dan suatu pelanggaran HAM berat.  Jangan mengulangi  lagi kasus G 30 S PKI di Papua,” kata politisi Partai Demokrat ini.
Disatu sisi, tambahnya, tindakan- tindakan yang  dilakukan TNI/Polri sebenarnya membuat rakyat kecewa. Pasalnya, peristiwa peristiwa kekerasan terus terjadi sejak tahun 1960-an hingga peristiwa tahun 1977. Hal ini menyimpan  traumatis  bagi masyarakat pegunungan hingga kini.
Karena itu, lanjutnya, pihaknya  mengharapkan kepada pihak keamanan dalam hal ini   TNI/Polri bahwa setiap anggota atau personil yang dikirim ke daerah  daerah pedalaman Pegunungan atau di daerah Papua lainnya perlu  diberikan suatu kursus agar mereka mampu melakukan pendekatan pendekatan yang harus mereka bangun kepada masyarakat setempat.
“Hal ini dimaksud agar rakyat  tak merasa trauma. Tak merasa takut dengan kondisi kondisi yang ada tapi  bagaimana TNI/Polri diberi  pemahaman dan pembelajaran bagaimana mereka mengerti tentang pelanggaran HAM serta pendekatan pendekatan  kemanusiaan agar rakyat tak merasa takut,” katanya.
Kehadiran TNI/Polri, sambungnya,  bukan menjadi ancaman bagi masyarakat lokal tapi masyarakat merasa dilindungi karena fungsi TNI/Polroi  adalah mengayomi  dan memberikan perlindungan bagi masyarakat diseluruh  Papua dan bukan sebaliknya melakukan tindakan tindakan  yang melanggar prikemanusiaan.
Pertiwa  penyiksaan terhadap warga Papua belum terungkap. Kini muncul lagi peristiwa yang menghebohkan.  Sesuai data  dari Komnas HAM Perwakilan Papua, peristiwa pembakaran dan penghancuran rumah warga  11 Oktober 2010 pukul 11.00—12.00 WIT  lalu 18 orang aparat Polisi/Brimob Kelapa Dua dari Jakarta yang baru ditugaskan di Mulia, Puncak Jaya kembali membakar hingga rata  dengan tanah 29 rumah  dan 1 pastor gereja  beserta seluruh isi rumah/honay  yang ada di Kampung Brigi, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.
“TNI/Polri harus  mengubah program program keamanan di daerah daerah seperti  ABRI Masuk Desa (AMD) sehingga masyarakat yang ada di daerah daerah Pegunungan ini merasa terlindungi dari pihak keamanan. Kalau keamanan itu melakukan hal seperti itu rakyat mau mengadu kepada siapa lagi,” tuturnya. (mdc)
Baca Selanjutnya »

Tak Tergoyahkan



JAYAPURA—Tim Persipura Jayapura makin tak tergoyahkan di Puncak klasemen dengan nilai 16 poin, unggul lima poin dari pesaing terdekatnya Arema Indonesia.
raihan tiga poin tambahan Persipura ini, setelah dalam lanjutan Superliga Indonesia Rabu (27/10) kemarin mengalahkan tuan rumah Persibo Bojonegoro, 0-1.
di Stadion Brawijaya, Kediri, Rabu [27/10].
Sementara bagi, Tim promosi Persibo Bojonegoro kembali gagal mendulang angka. Dengan hasil itu, Persibo belum pernah sekalipun mencatat kemenangan dalam enam laga mereka di Superliga. Tim Laskar Angling Dharma berada di peringkat ke-17 klasemen sementara dengan nilai dua.
Kemenangan Persipura ditentukan striker sekaligus kapten tim Boaz Solossa menjelang pertandingan berakhir. Tambahan satu gol ini juga membuat Boaz meroket sendirian dalam daftar top skorer sementara dengan torehan sepuluh gol. Rival terdekat Boaz adalah striker PSPS Pekanbaru Dzumafo Herman dan gelandang Arema M Ridhuan yang mencetak lima gol.
Pada pertandingan ini, kedua tim memperlihatkan permainan lambat di awal laga. Tuan rumah lebih mendominasi sepanjang babak pertama, sementara Persipura tampil di bawah form. Sejumlah peluang didapat Persibo, namun tidak satu pun yang menghasilkan gol.
Persibo mendapat peluang di menit ke-24 melalui tendangan keras kaki kiri Cucu Hidayat dari luar kotak penalti, tapi kiper Yoo Jae Hoon dapat mementahkannya. Tiga menit kemudian, melalui sundulan Victor da Silva.
Yoo tampil cemerlang sepanjang babak pertama. Setelah mematahkan dua peluang Persibo, Yoo kembali menggagalkan upaya Persibo lewat Syamsul Arif di menit ke-30. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.
Permainan tak jauh berbeda diperlihatkan di babak kedua. Persipura tidak mampu memperbaiki performa mereka, sehingga tak menciptakan peluang yang berbahaya di pertahanan Persibo.
Kendati demikian, kematangan pemain tim besutan Jacksen F Tiago ini membuat mereka berhasil memetik poin penuh dalam laga tandangnya.
Persipura akhirnya bisa membawa pulang tiga poin setelah Boaz menjebol gawang Wahyudi setelah menerima umpan dari Zah Rahan pada menit ke-89. Menjelang laga berakhir, Persibo nyaris menyamakan kedudukan. Tapi Yoo berhasil menepis tendangan Jajang Paliama. (binpa)
Baca Selanjutnya »

10.832 Pelanggan Baru Papua-Papua Barat Nikmati Listrik Program GRASSS

JAYAPURA—Terhitung  sejak Rabu (27/10) pukul 16.00 WIT total  10.832 pelanggan baru PLN di Papua dan Papua Barat mulai  menikmati  pelayanan listrik atau  mengalami kenaikan 127 % dari target atau kuota 8.494 pelanggan. Rinciannya masing masing dari PLN Cabang Jayapura 4.722  pelanggan, Biak 798 pelanggan, Sorong 1.838 pelanggan, Merauke 1.255 pelanggan serta Mimika 2.219 pelanggan.
Demikian disampaikan  General Manager PLN Wilayah Papua Ferdinand  Siahaan kepada Bintang Papua diruang kerjanya, Rabu (27/10) kemarin. Dikatakan, pihaknya optimis  program penyambungan  dan penyalaan secara serentak  sekitar 10.832 pelanggan baru terhitung sejak  Rabu (27/10) pukul 16.00 WIT diseluruh wilayah kerja PT PLN (Persero) di Provinsi Papua dan Papua Barat tersebut berhasil dilaksanakan oleh seluruh  karyawan dan mitra kerja PLN.
Menurut dia, Manajemen PLN Wilayah Papua dan Papua Barat mendukung secara penuh untuk keberhasilan pelaksanaan program GRASSS atau Gerakan Sehari Sejuta Sambungan diantaranya berupa dukungan material seperti Alat Pembatas dan  Pengukur (APP) Meteran, Kabel dan sebagainya yang telah dikirim  ke unit masing masing  beberapa waktu lalu, juga termasuk dukungan yang bersifat administratif bagi calon pelanggan.
Program  GRASSS yang dimaksud, adalah kegiatan penyalaan secara serentak  sebanyak kurang lebih  1 juta pelanggan baru diseluruh  Indonesia pada hari yang sama, yaitu Rabu (27/10) oleh seluruh karyawan PT PLN (Persero) dengan dibantu para mitra kerja termasuk didalamnya AKLI dan AKLINDO.
“Jadi,  kali ini ada sesuatu yang berbeda dari yang biasanya dilakukan, dimana Hari Listrik Nasional  (HLN)  yang setiap tahunnya diisi dengan acara Kampung Tablasupa, Depapre, Kabupaten Jayapura. Ditempat ini dilakukan pemasangan dan penyalaan listrik bagi sekitar 162 Kepala Keluarga, pelanggan baru PT PLN (Persero). Kampung Tablasupa ini sejak 1985 telah memiliki jaringan yang dibangun oleh PLN, namun karena keterbatasan daya  yang ada selama beberapa waktu belakangan, akhirnya baru pada kesempatan ini warga Kampung Tablasupa menikmati hasil pembangunan berupa layanan listrik PLN. Total pelanggan PLN Wilayah Papua dan Papua Barat hingga September 2010 adalah 237.951 pelanggan dimana didominasi oleh pelanggan Rumah Tangga, yaitu sebanyak 192.533 pelanggan atau 81% dari total pelanggan yang ada.
Menurut General Manager PLN Wilayah Papua Ferdinand Siahaan, total pelanggan PLN tahun ini (hingga September 2010) mengalami pertumbuhan kurang lebih 8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (September 2009), dimana total pelanggan saat itu adalah sebanyak 218.606 pelanggan.
"Untuk sisi Distribusi (jaringan), total Jaringan Tegangan Menengah (JTM) yang dimiliki oleh PLN Papua hingga September 2010 adalah sepanjang 2.350 kms atau naik 12,87 persen dari 2.082 kms pada 2009. Dengan total trafo atau gardu distribusi yang dioperasikan sebanyak 1900 buah dengan total kapasitas 207.914 kVA," jelasnya.
Diungkapkannya, permasalahan yang masih dihadapi dan menjadi tantangan bagi PT PLN (Persero) untuk diperbaiki dalam usaha memberikan pelayanan kepada pelanggan yang lebih baik, adalah  diantaranya adalah bagaimana mengurangi kejadian listrik padam karena gangguan pada sisi jaringan distribusi yang solusinya adalah dengan jalan meningkatkan kehandalan sistem melalui berbagai hal, termasuk diantaranya pemeliharaan jaringan (perampalan pohon yang terkena jaringan), penggantian trafo yang kapasitasnya sudah tidak memenuhi syarat pembebanan  (over load) dan penempatan trafo-trafo sisipan.
"Selain itu juga, bagaimana membasmi adanya percaloan yang selama ini seakan menjadi salah satu citra pelayanan PLN di mata masyarakat, yang diatasi dengan melakukan program Pasang Baru atau Perubahan Daya yang lebih transparan kepada masyarakat dan calon pelanggan, dengan menghimbau pelanggan atau calon pelanggan PLN datang langsung ke loket-loket resmi PLN tanpa melalui calo atau oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dimana contoh nyatanya adalah program GRASSS yang dilaksanakan menyambut HLN ke-65 27 Oktober 2010 ini," urainya. (mdc/dee)
Baca Selanjutnya »